Minggu, 28 Februari 2016

PAULUS PENDIRI AGAMA KRISTEN? BUKAN YESUS? (Menjawab Tuduhan non-Kristen melalui perspektif yang benar. Ditulis oleh Daniel Heruyono dari GTI Tiberias Blitar, Jawa Timur)

Keselamatan yang diterima seseorang didalamnya salah satunya dijanjikan masuk ke dalam surga, untuk itu dikekristenan tidak ditentukan oleh agama Kristen yang dianut seseorang. Oleh sebab kekristenan tidak ada hubungannya dengan agama yang didalamnya ada tuntutan, untuk melakukan syariat dan rukun sebagai syarat masuk ke surga. Kekristenan merupakan kehidupan yang dikembalikan pada gambar Allah semula, untuk melakukan rencana Allah didalam iman kepada pengorbanan Yesus disalib. Dalam kekristenan masuk ke surga bukanlah menjadi tujuan, masuk surga merupakan hak waris sebagai anak Allah, yang diberikan kepada orang yang menerima penebusan dosa melalui pengurbanan Yesus disalib (Yoh. 1:12). Sedangkan para pengikut agama-agama melakukan amal saleh berharap untuk dapat masuk surga, sedangkan orang Kristen beribadah dan berkurban sebagai wujud bakti kepada Tuhan yang telah menyelamatkan, makanya sewaktu orang Kristen beribadah disebut dengan kebaktian.
Polemikus Islam memandang kekristenan dalam kacamata agama Islam, dimana beragama Islam menjadi syarat untuk seseorang masuk surga, sehingga berasumsi kalau bisa membatalkan eksistensi agama Kristen berarti meruntuhkan kekristenan. Dengan membatalkan agama Kristen berarti tidak ada lagi harapan untuk masuk surga, dan diharapkan memeluk agama Islam menjadi alternatifnya. Karena itu begitu bersemangat menyatakan bahwa pendiri agama Kristen bukanlah Yesus melainkan Paulus, tuduhan tersebut dimaksudkan untuk mempertentangkan apa yang diajarkan Paulus berbeda dengan apa yang diajarkan oleh Yesus. Hal itu dilakukan sebagai salah satu strategi untuk menggoyang dogtrin iman Kristen, tujuannya agar orang Kristen menyangsikan atau meninggalkan agama Kristen. Dasar yang dijadikan argumen bahwa sebutan Kristen bukan muncul dari perkataan Yesus, saat Paulus di kota Antiokhialah pada mulanya pengikut Yesus disebut Kristen (Kis. 11:26), lalu dengan begitu disimpulkanlah kalau Paulus yang memproklamirkan agama Kristen.

YESUS TIDAK MEMPROKLAMIRKAN AGAMA KRISTEN
Alkitab memberikan banyak bukti jikalau Yesus tidak memproklamirkan agama Kristen, dikarenakan memang misi-Nya datang ke dunia bukan untuk mendirikan agama Kristen, Yesus datang untuk menjadi kurban bagi pemulihan manusia yang diperbudak oleh dosa. Orang yang hidupnya telah dipulihkan tersebut memiliki gaya hidup yang berbeda, prinsip hidupnya tidak lagi didasarkan pada tradisi agama Yahudi atau kepercayaan pagan, melainkan pada kebenaran yang diajarkan oleh Yesus. Penyebutan Kristen dimunculkan bukan dimaksudkan untuk memproklamirkan agama Kristen, titik tolak pemberian nama tersebut untuk memberi "lebel" kepada kelompok yang memiliki keyakinan yang dianggap aneh. Gaya hidup yang berbeda itulah yang menjadikan pengikut Yesus tidak sama dengan orang-orang kebanyakan, sehingga mereka memberikan julukan "Kristiano" sebagai panggilan untuk mengejek. Dan pemberian nama Kristen memang akhirnya diterima secara luas, bahkan rasul Petrus mengakui keabsahan pemakaian nama tersebut (1 Pet. 4:16). Dan rupanya julukan Kristiano menjadi stigmata untuk para pengikut Yesus, yang dewasa ini orang menyebutnya dengan Kristian atau Kristen.
Dengan demikian munculnya ide untuk memberi nama Kristen kepada pengikut Yesus bukan dari Paulus, dan lagi Paulus merupakan orang baru dalam komunitas para pengikut Yesus pada waktu itu, sedangkan untuk bergabung dengan komunitas ini Barnabas yang memiliki inisiatif untuk mengajak Paulus (perhatikan Kis.11:25). Paulus sebagai petobat baru bagaimana mungkin dalam waktu yang singkat, memiliki pengaruh melebihi Barnabas sebagai seniornya (Kis. 4:36), karena itu Paulus yang baru saja bergabung mustahil yang memberi nama dan memproklamirkan agama Kristen. Bisa dilihat dalam Kisah Para Rasul pasal tiga belas barulah Paulus mengambil inisiatif dalam melakukan misi pelayanan pewartaan Kabar Baik, beruntung penyebutan Kristen untuk para pengikut Yesus tidak terdapat sesudah pasal tiga belas, kalau tidak indikasi Paulus yang mendirikan agama Kristen sulit terbantahkan. Tetapi fakta literal cukup jelas bahwa penyebutan Kristen terhadap pengikut Yesus bukanlah ide dari Paulus, dan tidak ada data pendukung bahwa agama Kristen yang mendirikan rasul Paulus.

KESIMPULAN
Memahami kekristenan dalam perspektif agama Islam sama saja dengan memakai kacamata pantai untuk menyelam, bukannya melihat pemandangan yang indah justru mata akan terasa perih. Hal itu seperti tuduhan terhadap agama Kristen yang didirikan oleh rasul Paulus, merupakan bentuk perlakuan sewenang-wenang terhadap fakta historis dari kekristenan, dan bukti literal membantah tuduhan tersebut. Jangan lupa yang menjadi pemimpin kekristenan pada waktu itu bukan Paulus, melainkan Yakobus, Petrus (Kefas) dan Yohanes dimana ketiganya diakui oleh Paulus sebagai sokoguru (Gal. 2:9), maka merekalah yang disebut sokoguru yang seharusnya pantas dituduh yang mendirikan agama Kristen. Semoga saja setiap orang yang merindukan serta mencari kebenaran, dapat memakai kacamata yang tepat dalam melihat kekristenan. Selamat berpikir dan merenungkan.

1 komentar:

Lera Lama Dike mengatakan...

Puji Tuhan Haleluya