Rabu, 10 Desember 2014

DAFTAR UNIVERSITAS KRISTEN TERBAIK DI INDONESIA.

Daftar ini dibuat berdasarkan Globe Asia Magazine 2008
(Masih dalam tahap renovasi)...............



1. Universitas Tarumanegara

Universitas Tarumanagara adalah salah satu universitas yang berada di JakartaIndonesia. Nama universitas ini berasal dari nama kerajaanTarumanagara. Universitas ini berdiri pada tanggal 1 Oktober 1959 dengan ditandai berdirinya "Perguruan Tinggi Ekonomi Tarumanagara" di bawah naungan "Yayasan Tarumanagara" yang berdiri pada tanggal 18 Juni 1959.

Bagi Universitas Tarumanagara, tahun 1967 merupakan tahun awal kebangkitan kembali. Pada tahun itu, diresmikan penggunaan kampus di jalan Letjen. S.Parman. Pada waktu itu fakultas, jurusan, dan program studi dikonsolidasikan. Kecuali Fakultas bahasa-bahasa modern yang tidak berhasil bangkit kembali, fakultas lainnya dapat bertahan dan dikonsolidasikan.
Fakultas ekonomi yang berdiri sejak tahun 1959 dalam bentuk perguruan tinggi ekonomi memiliki Jurusan Ekonomi Perusahaan. Jurusan ini kemudian berubah nama menjadi Jurusan Manajemen dengan Program Studi S1 Manajemen. Dan pada tahun 1972 , fakultas ini membuka Jurusan Akuntansi dengan Program Studi S1 Akuntansi.
Fakultas hukum yang berdiri sejak tahun 1962 tetap bertahan dan kemudian mengelola Program Studi S1 Ilmu Hukum dengan lima program kekhususan berupa hubungan sesama anggota masyarakat, kegiatan bisnis, pencegahan dan penanggulangan kejahatan, hubungan transnasional, dan hubungan negara dan masyarakat.
Fakultas Teknik yang dimulai dari Jurusan Arsitektur dengan Program Studi S1 Arsitektur kemudian memiliki Jurusan Teknik Sipil dengan program studi S1 Teknik Sipil serta jurusan Teknik Mesin dengan Program Studi S1 Teknik Mesin.
Fakultas kedokteran yang berdiri sejak tahun 1965 terus bertahan dengan Program Studi S1 Pendidikan Dokter dan Program Studi Profesi Dokter.


2. Universitas Atmajaya

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya atau disingkat Unika Atma Jaya adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta yang didirikan oleh Yayasan Atma Jaya pada tanggal 1 Juni 1960. Kampus utama Unika Atma Jaya terletak di daerah SemanggiJakarta Selatan dan kampus lainnya terletak di daerah PluitJakarta Utara.
Unika Atma Jaya dipandang sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta yang tertua dan bergengsi di Indonesia. Menurut survei terbaru dari Majalah Globe Asia (2008) Unika Atma Jaya mendapat ranking 3 di antara seluruh universitas swasta di Indonesia [2]. Survei itu juga didukung oleh survei yang dilakukan Pusat Data dan Analisis Tempo (PDAT) terbaru (2010)yang di tingkat nasional berada di urutan keempat sebagai universitas swasta terbaik menurut persepsi calon mahasiswa dan orang tua. Dalam survey terbaru PDAT di 2011, Unika Atma Jaya masuk dalam 5 besar universitas swasta terbaik di Indonesia menurut persepsi para pengguna lulusan/kalangan dunia kerja.[3]. Sedangkan survey Majalah Tempo sejak tahun 2005 hingga 2007 menempatkan Unika Atma Jaya dalam Top 10 universitas-universitas terbaik di Indonesia [4]. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mengkategorikan Unika Atma Jaya dalam 50 Promising Indonesian Universities yang memiliki kredibilitas Nasional dan mempunyai keinginan untuk dapat bekerja sama secara International dari 2.864 institusi perguruan tinggi di Indonesia [5].
Selama tahun 2008 hingga sekarang Unika Atma Jaya melakukan reformasi di bidang akademik dan non akademik, antara lain dengan usaha untuk meningkatkan jumlah program sarjana dan pascasarjana, pembangunan kampus baru di daerah Bumi Serpong DamaiTangerang Selatan, dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas SDM Unika Atma Jaya.

3. Universitas Parahyangan

Universitas Katolik Parahyangan atau dikenal dengan UNPAR adalah salah satu perguruan tinggi swasta tertua di Indonesia yang terletak di kotaBandung. Kampus utamanya terletak di Jalan Ciumbuleuit, dan kampus lainnya terletak di Jalan Merdeka dan Jalan Nias. Sebelum memiliki gedung sendiri di Jalan Merdeka, juga pernah menggunakan gedung "Panti Budaya" , (sekarang menjadi Gedung Bank Indonesia yang baru) untuk kegiatan kuliahnya.
Unpar memiliki semboyan Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti yang berarti "Berdasarkan Ke Tuhanan Menuntut Ilmu untuk Dibaktikan kepada Masyarakat".

4. Universitas Maranatha Bandung
Berdirinya Universitas Kristen Maranatha tidak terlepas dari hasil perjuangan para mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia(UKI) Immanuel yang berjumlah 130 orang, yang telah menyatakan melepaskan diri dari UKI Immanuel pada tanggal 4 Juli 1964 bertempat di Lyceum Jln. Ir. H Juanda Bandung. Tindakan tersebut dilakukan karena mereka sangat resah, sebab penyelesaian persoalan intern di UKI Immanuel sudah buntu, dan para tokoh-tokoh Kristen Jawa Barat tidak melihat kemungkinan untuk terlibat memecahkan masalah. Para mahasiswa tersebut menyerahkan hari depan pendidikan mereka kepada intelegensi Kristen dan Gereja-gereja di bawah naungan Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI).

Sejarah berdirinya Univesitas Kristen Maranatha sesungguhnya merupakan suatu peristiwa yang diliputi oleh berkat rahmat Tuhan. Mengapa? Karena berdirinya Universitas Kristen Maranatha tidak terlepas dari hasil perjuangan yang panjang dan gigih dari para mahasiswa-mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) Immanuel yang berjumlah 130 orang, yang telah menyatakan melepaskan diri dari UKI Immanuel pada hari Sabtu tanggal 4 Juli 1964 malam bertempat di Lyceum Jln. Ir. H Juanda Bandung. Tindakan tersebut dilakukan karena mereka sangat resah, sebab penyelesaian persoalan intern di UKI Immanuel sudah buntu, dan para tokoh-tokoh Kristen Jawa Barat tidak melihat kemungkinan untuk terlibat memecahkan masalah. Para mahasiswa tersebut menyerahkan hari depan pendidikan mereka kepada intelegensi Kristen dan Gereja-gereja di bawah naungan Dewan Gereja Indonesia (DGI).
Berbagai upaya telah di lakukan oleh para mahasiswa. Seperti menghadap dan melapor kepada Menteri PTIP (Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan) dan Dr. I Leimena, Wakil Perdana Menteri II, pada waktu itu. Selain itu, Badan Pendidikan Kristen (BPK) - Jabar juga telah berupaya mencari jalan keluar penampung bagi mahasiswa-mahasiswa, dengan menghubungi UKI Jakarta dan UK. Satya Wacana Salatiga, namun usaha ini tidak berhasil.
Memperhatikan keresahan dan perjuangan para mahasiswa yang sangat gigih, maka Pdt. Gouw Gwan Jang dari GKI dan Pdt. Jakin Elya dari GKP, mendesak para intelegensia Kristen untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan tinggi Kristen baru di Bandung. Namun, Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) cabang baru di Bandung, yang baru didirikan pada tanggal 19 April 1964, pada prinsipnya tidak membantu mahasiswa, karena hal tersebut merupakan "urusan dalam" UKI Immanuel.
Pada tanggal 29 Desember 1984 pukul 20.00, bertempat di Lycuem Bandung, diadakan pertemuan para tokoh tokoh gereja dan masyarakat Kristen, dalam rangka memeceahkan kesulitan yang di hadapi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran yang melepaskan diri dari UKI Immanuel.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwalkilan dari Gereja-gereja Kristen, Sinode GKI dan Sinode GKP, DGI, PIKI, Yayasan Pendidikan Kristen, Majelis Daerah Pendidikan Kristen (MDKP), para Pendeta, dermawan dan Cendikiawan, orang tua mahasiswa dan para mahasiswa.
Pertemuan tersebut mengalami suasana tegang dan jalan buntu karena PIKI berpendapat sangat sulit untuk mendirikan suatu fakultas kedokteran. Menghadapi suasana tegang dan jalan buntu tersebut, maka telah di lakukan doa kembali yang di pimpin oleh seorang pendeta yang hadir.
Seusai doa pertemuan di lanjutkan dengan sambutan yang terahir, yang di sampaikan oleh perwakilan DGI, yang juga mewakili dr. J. Leimena yang berhalangan hadir. Setelah menyampaikan kata kata pembukaan, pada akhir kata sambutannya beliau berkata:
"Kami dan bapak-bapak sekalian mengaku sebagai orang Kristen, dan yang menjadi korban adalah anak anak kalian yang juga Kristen. Firman Tuhan mengatakan: Ketuklah Pintu Maka akan Kubuka, dan mintalah maka akan Kuberi. anak-anak kalian telah berulang kali meminta kepada kami, juga kepada bapak bapak terutama dari pihak PIKI untuk di buatkan wadah bagi mereka. tegakah kalian melihat mereka terlantar?"
Pada saat itu Kuasa Tuhan bekerja. tiba tiba dr. J.E Siregar, Ketua PIKI cabang Bandung, berdiri dan naik ke mimbar, serta mengatakan: "Kami bersedia untuk mendirikan Universitas Kristen di Bandung dan menampung saudara-saudara sekalian. Kami meminta waktu beberapa bulan untuk mengusahakannya".
Tepuk tangan riuh yang berkepanjangan menyambut pernyataan dr. J.E. Siregar. Para tokoh PIKI akhirnya memutuskan untuk mendirikan suatu perguruan tinggi Kristen yang baru di Bandung, yang didukung oleh Gereja Kristen Indonesia (GKI) dan Geraja Kristen Pasundan (GKP). Perjuangan yang gigih dari para mahasiswa eks fakultas kedokteran UKI Immanuel akhirnya membuahkan hasil.
Pada hari Senin 14 Juni 1965, dibuat akte pendirian Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha oleh notaris Lie Kwee Nio di Bandung. Ketua Yayasan PTK Maranatha di jabat oleh dr.J.E. Siregar, dari GKP.
Pada hari Sabtu 11 September 1965 pukul 17.00 bertempat di GKI-Jabar Jl. Kebon Jati. 40 (sekarang no. 100) Bandung, diresmikan berdirinya Universitas Kristen Marantha. Acara peresmian didahulukan oleh doa yang dipimpin oleh Pdt. Jakin Elia, yang dilanjutkan dengan sambutan dari dr.J.E. Siregar selaku ketua Yayasan PTK Maranatha, dr. Hasan Sadikin mewakili UNPAD, Gurbernur Jabar Bapak Mashudi, Pdt. Tan How Siang Sekjen Sinode GKI, dr. Hasin Boesoirie Direktur RSUP Ranca Badak (sekarang RSUP Hasan Sadikin) dan Ir. Go Pok Oen, Ny.J. Leimena, Mawawi MSc, dr. Median Sirait selaku tokoh-tokoh Cendekiawan Kristen.
Pada awal pendiriannya, Universitas Kristen Maranatha dimulai dengan satu fakultas yaitu Fakultas Kedokteran, kemudian menyusul Fakultas Teknik dengan jurusan Teknik Sipil dan Fakultas Psikologi serta Fakultas sastra Jurusan Sastra Inggris pada tahun-tahun berikutnya. Untuk sekian lama UK. Maranatha bertumbuh dan berkembang dengan hanya empat fakultas.


5. Satya Wacana

Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia pada 30 November 1956 dipelopori oleh DR. Oeripan Notohamidjojo, SH.
Pada tahun 1959 berubah nama menjadi FKIP Kristen Indonesia Satya Wacana, kemudian pada tanggal 5 Desember 1959 menjadi Universitas Kristen Satya Wacana. Ide berdirinya perguruan tinggi yang beralaskan iman Kristen berasal dari DR. Abraham Kuyper (1837-1920), Perdana Menteri Belanda dan pendiri Vrije Universiteit te Amsterdam.


6. Petra Surabaya

Petra Christian University establishment should always be associated with Petra Christian Education and Teaching Association or PPPK Petra. PPPK Petra is a Christian union established on April 12th, 1951, with the purpose to provide education from the level of kindergarten to senior high schools.
The idea of establishing a university aiming to give the opportunity for its alumni to get higher education has existed since 1956.
On September 21st, 1960, the Committee of University Establishment Planning Preparation was formed, with the duty to prepare all the necessities to establish a university. The members of the committee were: drg. Tan Tjiaw Yong, Gouw Loe Liong, drg. Tan Gie Djien, Tjoa Siok Tjoen, Lie Ping Lioe and Kwee Djien Kian. Afterwards, based on their work, on August 8th, 1961, the coordinators decided to establish Petra Christian University with the its first department, Faculty of Letters.
On September 22nd, 1961, the day of 10th anniversary PPPK Petra, the establishment of Petra Christian University was publicized. Several days later, on September 28th, 1961, the coordinators of PPPK Petra formed the Directorate of University Affairs, whose duty was to manage the university, and temporarily acted as Sponsor Board members. The members of the directorate were: drg. Tan Tjiaw Yong, Ir. O.F. Patty, dr. Mesakh Wignjohoesodo, Gouw Loe Liong and J.A. Sereh. A year later, on September 15th, 1962, the second department: Civil Engineering was established.
Realizing the growth of the university, the coordinators re-evaluate the internal regulation of PPPK. On July 18th, 1964, a commitee for the establishment of Petra Christian University Foundation was set up, and the members of the committee were: J.E. Sahetapy SH, drg. Tan Tjiaw Yong, dr. M. Wignjohoesodo, Kho Hong Pie, R.M.S. Kertonadi and P.H. Saroinsong. The establishment concept of Petra Christian University Foundation (YPTK Petra) was accepted on October 22nd, 1964, and it was legally constituted on January 7th, 1965.

Tidak ada komentar: