1. Katolik Roma
Jumlah Jemaat: 6,5 juta jiwa
Jumlah Gereja: 37 Keuskupan (dibagi dalam 6 Regio atau 10 Privinsi Gerejawi)
Memang Gereja Katolik tidak bisa disebut sebagai suatu Sinode mandiri karena pembentukkannya sendiri kembali berpusat kepada keputusan dari Roma sebagai Pusat Tahta Suci. Namun saya sengaja memasukkannya ke dalam daftar ini.
Berawal dari kedatangan bangsa Portugis ke kepulauan Maluku. Orang pertama yang menjadi Katolik adalah orang Maluku, Kolano (kepala kampung) Mamuya (sekarang di Maluku Utara) yang dibaptis bersama seluruh warga kampungnya pada tahun 1534 setelah menerima pemberitaan Injil dari Gonzalo Veloso, seorang saudagar Portugis. Para imam Katolik datang untuk menyebarkan Injil. Salah satu pendatang di Indonesia itu adalah Santo Fransiskus Xaverius, yang pada tahun 1546 sampai 1547 datang mengunjungi pulau Ambon, Saparua dan Ternate. Ia juga membaptis beberapa ribu penduduk setempat.
2. Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)
Jumlah gereja: 3.131 jemaat
Jumlah jemaat: 3.500.000 jiwa
Jumlah pendeta: ± 1.700 orang
Berdiri pada 7 Oktober 1861 sebagai hasil usaha zending Reinische Mission Gerselschaft (RMG) Bremen-Jerman, ditandai dengan dibaptiskannya orang Batak pertama menjadi Kristen. Pada 11 Juli 1940 HKBP menjadi gereja yang mandiri dan Pdt.K.Sirait terpilih sebagai Voorzitter (Ephorus) pertama dari kalangan orang Batak.
Saat ini, HKBP memiliki lebih dari 3 juta anggota di seluruh Indonesia. HKBP juga mempunyai beberapa gereja di luar negeri, seperti di Singapura, Kuala Lumpur, Los Angeles, New York, Seattle dan di negara bagian Colorado.
Sejak pertama kali berdiri, HKBP berkantor pusat di Pearaja (Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara).
3. Gereja Bethel Indonesia (GBI)
Jumlah gereja: 5.046 jemaat
Jumlah jemaat: 2.245.893 jiwa
GBI berdiri sebagai hasil pekabaran Injil dari Bethel Pentacostal Temple Inc.Seattle, Washington, Amerika Serikat, yang mengutus dua orang misionarisnya (Rev. Van Klaveren dan Groesbeek). Groesbeek memberitakan Injil di Bali kemudian di Cepu dan bertemu dengan Van Gessel. Beberapa tahun kemudian, Groesbeek pindah ke Surabaya, dan seterusnya ke Batavia tahun 1926. Dengan semakin banyaknya jemaat yang dibuka sehingga memperoleh pengakuan dari pemerintah Hindia Belanda dengan nama De Pinksterkerk in Indonesia. Tahun 1932 didirikan satu gedung gereja di Surabaya, dan mendirikan pelajaran Alkitab yang diberi nama ”Studi Tabernakel”, yang kemudian di tahun 1935 menjadi Sekolah Alkitab di Surabaya NIBI. Demikianlah GBI terus mengalami perkembangan dan hadir bukan hanya sebagai gereja aras nasional tetapi telah menjadi gereja internasional yang tersebar di seluruh dunia.
4. Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM)
Jumlah gereja/jemaat : 877 jemaat (101 klasis/wilayah)
Jumlah anggota jemaat : 1.050.274 orang
Jumlah pendeta : 1.582 orang
GMIM adalah bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI). Diproklamasikan sebagai gereja yang mandiri pada 30 September 1934, dan selama delapan tahun pertama dipimpin oleh para pendeta Belanda, seperti: Pdt. Dr. E. A. A. de Vreede. Kemudian, sejak tahun 1945 kepemimpin diemban oleh pendeta pribumi dengan terpilihnya Ds. A. C. R. Wenas sebagai pimpinan gereja hingga sekarang.
5. Gereja Protestan Maluku (GPM)
Jumlah gereja/jemaat : 725 jemaat
Jumlah anggota jemaat : 504.128 jiwa
GPM berawal dari ibadah perdana Gereja Protestan Calvanis dari orang-orang Belanda, pegawai VOC, di Ambon pada 27 Februari 1605. Gereja terus berkembang di masa pemerintahan Hindia Belanda yang dilayani oleh Gereja Protestan di Indonesia (GPI) dan Nederlandse Zendeling Genotschaap (NZG). Hingga tahun 1930, daerah pelayanannya telah meliputi hampir seluruh Maluku. Pada 6 September 1935 GPM berdiri sebagai gereja yang mandiri dalam bidang konfesi, liturgi, keuangan, dan kepemimpinan. GPM berusaha memberikan pelayanan Injil yang konprehensif di tengah masyarakat, seperti tampak dari keikutsertaannya dalam mencerdaskan anak-anak bangsa melalui penyelengaraan pendidikan.
6. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)
Jumlah jemaat: sekitar 240.000 jiwa
Jumlah Gereja: 300
Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) adalah bagian dari GPI (Gereja Protestan Indonesia) yang dulunya bernama Indische Kerk.
GPIB didirikan pada 31 Oktober 1948 yang pada waktu itu bernama "De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie" berdasarkan Tata-Gereja dan Peraturan-Gereja yang dipersembahkan oleh proto-Sinode kepada Badan Pekerja Am (Algemene Moderamen) Gereja Protestan Indonesia.
GPIB kini merupakan salah satu Gereja Protestan terbesar di Indonesia, dengan anggota-anggotanya yang banyak berasal dari Indonesia Timur. Namun dalam perkembangannya sekarang, anggota-anggota Gereja ini sangat berbaur dan dapat dikatakan hampir setiap suku bangsa di Indonesia terwakili di Gereja ini.
7. Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI)
Berdirinya Gereja Pantekosta di Indonesia tidak terlepas dari kedatangan dua keluarga missionaris dari Gereja Bethel Temple Seattle, USA ke Indonesia pada tahun 1921 yaitu Rev. Cornelius Groesbeek dan Rev. Richard Van Klaveren keturunan Belanda yang berimigrasi ke Amerika. Dari Bali maka pelayanan beralih ke Surabaya di pulau Jawa tahun 1922, kemudian ke kotaminyak Cepu pada tahun 1923.
Karena kemajuan yang pesat, maka pada tanggal 4 Juni 1924 Pemerintah Hindia Belanda mengakui eksistensi “De Pinkster Gemeente in Nederlansch Indie” sebagai sebuah “Vereeniging” (perkumpulan) yang sah.
Tanggal 4 Juni 1937, pemerintah meningkatkan pengakuannya kepada pergerakan Pantekosta menjadi “Kerkgenootschap” (persekutuan gereja) nama “pinkster Gemente” berubah menjadi “Pinksterkerk in Nederlansch Indie”. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1942, nama Belanda itu diubah menjadi “Gereja Pantekosta di Indonesia”.
8 komentar:
GMIT ko ga masuk padahal jumlah anggotanya sampai 1 juta lebih
Terima Kasih pak Simon Laure atas masukkannya.
Saya memang pernah mau memasukkan GMIT dalam daftar ini, tetapi data tentang jumlah jemaat saat ini tidak ada.
Ada yg menulis jumlah jemaat tapi berasal dari situs tidak resmi seperti blogspot ataupun wordpress. Sedangkan Situs GMIT sendiri mengakui bahwa mereka tidak mengetahui dengan pasti jumlah jemaat. Tetapi data terakhir tahun 1972, sudah mencapai 500.000 jiwa lebih.
Ada kemungkinan anggota GMIT pasti terus bertambah. Kalau bapak punya referensi data yang akurat, boleh diberitahu ke saya, pasti nanti saya akan masukkan daftarnya kesini.
Terima kasih infonya, Tuhan memberkati.
Gereja HKI kok gak termasuk? Padahal jumlah jemaat HKI menurut buku almanak gereja yg dikeluarkan tahun ini lebih kurang 400.000 jiwa yg dibagi kedalam 12 distrik ( wilayah ) di seluruh indonesia
knapa sampai 7 Besar... apa tidak bisa dibuat sampai 50 besarkah??
jika ada yg mengetahu data gereja baik jumlah jemaat dan jumlah gereja mohon informasinya!!!
@Shaean Pemburu Jiwa:
Bisa saja kalau mau dibuat 50 besar, tapi saya capek nulisnya hehehehehhe.
Tapi masalah sebenarnya adalah: susah mencari data jumlah jemaat tiap gereja, bahkan gereja HKI juga mengklaim jumlah jemaat mereka sampai 400.000.
Jadi kalau bapak punya data lengkap, silahkan kirim saya via email. Dan nanti kalau sudah lengkap, saya akan siapkan EDISI REVISI nya pak.
Thanks
Nih tentang gereja Hki . Tahun ini gereja Hki berulang tahun yg ke 89 . http://mutihabinawarga.blogspot.co.id/2016/04/ulang-tahun-hki-ke-89-tahun.html?m=1
Bagaimana dgn methodist?
Pak enry Joe:
Untuk saat ini tidak ada data tentang jumlah jemaat Metodis, tetapi Ada beberapa Gereja Methodis di Indonesia; yang terbesar adalah Gereja Methodist Indonesia (GMI) yang kantor pusatnya terletak di Medan, Sumatera Utara. Yang lainnya adalah Gereja Wesley Indonesia. Gereja Kristus yang berasal dari Gereja Tionghoa yang dulunya bernama Chung Hua Chi Tu Chiao Hui juga berkembang dari misi Gereja Methodis di Indonesia.
Posting Komentar