Saksi Yehova disebut juga Rasselisme karena pendirinya bernama Charles Taze Russel yang pernah menyatakan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali akan terjadi pada tahun 1874, dan apa yang dikatakannya tidak terbukti. Lalu ia menyatakan lagi bahwa Yesus akan datang tahun 1916, ternyata itupun suatu kebohongan. Kebohongan tersebut diteruskan oleh penerusnya dengan memberikan berbagai alasan yang nampak masuk akal mengenai tidak terjadinya kedatangan Yesus yang pernah dikatakannya. Tahun-tahun berikut ini merupakan penetapan kedatangan Yesus yang kedua kali meskipun tidak pernah terbukti sampai hari ini yaitu tahun 1918, 1920, 1925, 1972 dan 1992.
Alasan orang Kristen tidak diperbolehkan menerima orang-orang dari Saksi Yehova atau juga yang menyebut diri “siswa-siswa sekolah Alkitab” masuk kedalam rumah, karena keyakinan mereka bertentangan dengan iman Kristen. Bukti berikut di bawah ini tiga dari sekian banyak penyimpangan pengajaran yang didapatkan dari buku pegangan para pengikut Saksi Yehova.
1. Yesus adalah malaikat Mikhael (Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab, hal. 437)
2. Yesus lebih rendah dari Allah (Ibid, hal. 390)
3. Roh Kudus bukan pribadi dan hanya tenaga aktif (Pengetahuan Yang Membimbing Kepada Kehidupan Abadi, hal. 31)
Tiga prinsip penting dalam iman Kristen diputarbalikkan, dan mendatangi orang Kristen untuk dipengaruhi supaya mengikuti pendapatnya. Jika orang Kristen tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang iman Kristen, dan memperbolehkan pengikut Saksi Yehova masuk kedalam rumah merupakan tindakan ceroboh. Orang Kristen yang ceroboh akan menganggap apa yang dikatakan pengikut Saksi Yehova sebagai kebenaran. Anggapan tersebut dapat terjadi karena minimnya pengetahuan tentang iman Kristennya, sementara itu para pengikut Saksi Yehova sudah dibekali buku pegangan yang didalamnya terdapat tahapan-tahapan sistematis untuk mempengaruhi (baca: menyesatkan) orang Kristen. Orang Kristen sendiri tidak dibekali bagaimana cara menyikapi para Saksi Yehova.
JAWABAN
Menafsirkan ayat Alkitab tidak saja hanya berdasarkan pengartian kata (sintaksis) bagian dari studi gramatikal bahasa asli Alkitab, melainkan mempelajari hermeneutika untuk mendapatkan konteks dari teks yang dipelajari tidak kalah pentingnya dilakukan. Penyimpangan pengajaran Saksi Yehova di atas bertentangan dengan pengajaran iman Kristen yang dipercayai dari jaman para Rasul sampai era dewasa ini oleh milyaran orang Kristen.
1. Yesus lebih tinggi dari malaikat
Tidak ada satu mahklukpun dalam Alkitab termasuk malaikat Mikhael yang disebut sebagai Firman Allah kecuali Yesus Kristus. Jika Yesus dikatakan Firman yang keluar dari Bapa, itu berarti Yesus sehakekat dengan Bapa.Bagaimana mungkin penghulu malaikat Mikhael yang dipercayai sebagai Yesus berebut mayat Musa dengan Iblis (Yudas 1:9), sementara Yesus dapat menjumpai Musa dan berbicara dengannya yang disaksikan para murid-Nya (Matius 17:1-3). Pendapat saksi Yehova tersebut merupakan upaya untuk menurunkan Yesus sebagai Tuhan tanpa didukung oleh pendapat dari tulisan murid-murid Yesus sendiri. Suatu kebodohan jika orang Kristen mempercayai pendapat manusia seperti itu, karena dengan begitu telah mengabaikan banyak ayat Alkitab yang membuktikan Yesus adalah Tuhan. Dalam 1 Tesalonika 4:16 dikatakan penghulu malaikat (Mikhael, pen) akan memberikan aba-aba agar sangkakala Allah dibunyikan untuk menandai kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali diakhir jaman. Dengan begitu para malaikat yang dipimpin Mikhael berperan sebagai pengiring dalam kedatangan Yesus Kristus, dan tidak lebih dari itu. Ibrani 1:3,4 disebutkan Yesus lebih tinggi dari semua malaikat, sedangkan malaikat diciptakan dengan tugas sebagai pelayan Allah. Segala malaikat di sorga termasuk Mikhael takluk kepada Yesus yang menduduki tahta di sebelah kanan Allah (1 Petrus 3:22). Sangat beralasan jika Filipi 2:10 mencatat bahwa semua mahkluk di sorga dan di seluruh bumi bertekuk lutut, dan segala lidah mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan.
2. Yesus setara dengan Allah
Pendekatan dalam menafsirkan perkataan Yesus bukan dengan cara pandang Amerika, Eropa atau bangsa manapun kecuali Yahudi yang memiliki kedekatan konteks. Dalam pandangan Yahudi pada saat Yesus menyatakan bahwa Allah Yahweh sebagai Bapa-Nya, maka itu berarti Yesus setaraf dengan Allah Yahweh (Yohanes 5:18). Meskipun orang Yahudi sendiri tidak mempercayai dikarenakan nubuatan para nabi ditafsirkan secara politis. Yesus menegaskan lagi dengan menyatakan “Aku dan Bapa adalah satu’ (Yohanes 10:30), orang Yahudi kembali menyatakan penegasan Yesus tersebut merupakan pengakuan Yesus bahwa Bapa dan Yesus adalah Sama (Yohanes 10:33). Yesus kepada murid-Nya menyatakan bahwa “Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”, dan “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku” (Yohanes 14:9, 10,11). Alkitab telah memberikan bukti bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang setara dengan Allah, dimana Yesus memanggil-Nya sebagai Bapa. Upaya Saksi Yehova menyangkali kesetaraan Yesus dengan Allah bagaikan “menegakkan benang basah”.
3. Roh Kudus merupakan pribadi
Alkitab membuktikan Roh Kudus sebagai pribadi dengan menunjukkan memiliki kehendak (Kisah Para Rasul 13: 2; 1Korintus 12:11), pikiran yang menyebabkan bisa mengajar dan mengingatkan orang (Yohanes 14:26), perasaan (Yesaya 63:10, Efesus 4:30). Kalau ada perintah “Jangan mendukakan Roh Kudus” atau “teguran “…mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus…” (Kisah Para Rasul 5:3), tentu Roh Kudus diyakini sebagai pribadi. Sebab tidak mungkin tenaga aktif yang bukan sebagai pribadi dapat berduka dan didustai. Roh Kudus dapat memberikan kuasa kepada seseorang (Kisah Para Rasul 1:8), pertanyaannya kalau Roh Kudus hanya “tenaga aktif” (ibarat energi listrik) seperti yang diyakini Saksi Yehova bagaimana mungkin memiliki kehendak, pikiran, perasaan dan lagi dapat memberi kuasa pada seseorang? Pendiri Saksi Yehova sangat antipati terhadap doktrin trinitas yang menjadikannya mengingkari ayat-ayat Alkitab yang menyatakan Roh Kudus merupakan pribadi.
Tidak mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan bahkan menempatkan-Nya setara dengan malaikat, Saksi Yehova tidak layak menyebut diri Kristen. Mereka menyebut diri Saksi Yehova, karena mereka bukan Saksi Kristus. Dan jika mereka menyatakan sebagai “orang Kristen” sebenarnya hanya merupakan siasat untuk pendekatan terhadap orang Kristen. Padahal mereka tetaplah Saksi Yehova pengikut Russelisme, melalui pengajarannya berusaha menyesatkan orang Kristen.
KENALI MEREKA
Para Saksi Yehova mendatangi rumah orang Kristen pertama-tama menawarkan buku-buku bacaan dengan gambar-gambar yang menarik, atau mengajak untuk menghadiri pertemuan mereka setelah beberapa kali perjumpaan. Biasanya mereka datang dua orang, yang satu sudah dianggap senior dengan membawa Yuniornya yang sedang dilatih. Dalam pembicaraannya akan mengajukan pertanyaan, dan kemudian memberikan penjelasan berdasarkan ayat-ayat Alkitab terjemahan yang sesuai dengan selera mereka.
Mereka memiliki Alkitab sendiri yang diterbitkan oleh New World Translation, kalaupun membawa Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) hanya untuk diambil ayat-ayat yang cocok untuk menyudutkan orang Kristen. Semua penjelasan yang mereka berikan berdasarkan buku pegangan untuk mempengaruhi orang Kristen, salah satunya berjudul Bertukar Pikiran mengenai Ayat-Ayat Alkitab yang mereka terbitkan. Pengikut Saksi Yehova akan mengunjungi rumah Anda berkali-kali sampai dalam situasi Anda dibuat menjadi “sungkan” (tidak enak hati), jika sudah demikian diharapkan Anda dapat menerima tawarannya. Mereka sengaja memakai cara yang kelihatan “tenang”, “sabar” dan “tidak emosi” tujuannya hendak menarik simpati. Umumnya orang Kristen yang lemah dalam pengajaran firman Tuhan, dan terlalu sungkan untuk mengatakan “Tidak, dan silahkan ketempat lain saja” yang mudah dipengaruhi. WASPADA, PENYESATAN TERJADI KARENA DIBERI KESEMPATAN, DAN TANPA MEMILIKI PENGETAHUAN ALKITAB. Karena itu Alkitab berkata : “Jangan diterima masuk ke rumah Anda penyesat yang mengaku diri Kristen tetapi menyatakan Yesus adalah malaikat Mikhael, Yesus lebih rendah dari Allah, dan Roh Kudus bukan suatu pribadi dan hanya merupakan tenaga aktif saja (2 Yohanes 2:10,11).
-Dikutip dari tulisan Pdt. Daniel Heruyono-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar